Mengikat Usaha dengan Doa

 Mengikat Usaha dengan Doa

Sudah menjadi keharusan dalam sebuah lembaga pendidikan melaksanakan evaluasi minimal dua kali setiap tahunnya. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman materi yang dikuasai oleh peserta didik serta menjadi salah satu indikator untuk melihat pantas atau tidaknya peserta didik naik ke tingkat selanjutnya. 

Berbicara tentang kenaikan kelas, ketika ujian akan berlangsung semua peserta didik tentu akan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mulai dari melengkapi catatan, memahami kembali materi-materi yang telah di pelajari, sampai pada bertanya kembali kepada guru perihal pembelajaran yang mungkin masih kurang dipahami. Hal tersebut merupakan usaha yang hampir semua peserta didik melakukannya. Walaupun ada sekelumit peserta didik yang menganggap penilaian itu hanya angin lalu. Usaha yang dilakukan tak lain dan tak bukan demi mencapai tujuan yaitu naik ke tingkat selanjutnya, mereka gunakan waktu secara sungguh-sungguh. 

Selain usaha mempersiapkan diri dari segi materi, persiapan fisik dan spiritual juga harus dilakukan. Kenapa demikian? Karena ketika materi siap namun fisik lemah maka ujian atau evaluasi akan terganggu. Begitu juga seandainya fisik siap, materi belum maka ujian akan benar-benar jadi ujian kehidupan. Lain lagi kasusnya peserta didik telah siap dari segi materi dan fisik, ada satu hal yang perlu dilakukan yaitu berdoa sebagai bentuk kesiapan spiritual. 

Usaha yang dilakukan seseorang tanpa diiringi dengan doa maka usaha itu akan menjadi sia-sia. Biasakan diri selalu melakukan usaha yang baik dan benar kemudian ikatlah dengan doa. Karena sebaik-baik cara untuk memohon kelancaran dan usaha kita adalah doa. Karena doa seorang penuntut ilmu biasanya akan diijabah oleh Allah. Jadi apapun hasil yang akan didapatkan semuanya akan diterima dengan ikhlas. 

Bersungguh-sungguh menjalankan ujian dalam hal ini disebut penilaian bagi peserta didik sembari dibarengi dengan doa kepada Allah SWT menjadi cara agar manusia tidak terlalu berharap dan bergantung pada hal duniawi. Melakukan usaha terbaik perlu dilakukan untuk meraih hal yang bermanfaat di dunia dan akhirat serta menghindari segala keburukan yang dapat menimpa diri. 

Hal buruk yang sering terjadi selama ujian diantara tidak percaya diri sehingga mencontek, melihat catatan kecil, atau bekerjasama dengan peserta didik lainnya. Seandainya hal ini terjadi maka tercorenglah usaha yang telah dilakukan. Agar usaha berbuah manis, maka jalani ujian dengan sungguh-sungguh, percaya diri, dan jauhkan diri dari mencontek. Jika itu telah dilakukan maka berdoalah, serahkan semua pada Allah. Sejatinya ujian bagi peserta didik merupakan pengamalan sila pertama dan rukun iman yang pertama. Yakin dengan keberadaan Allah sehingga takut untuk berbuat curang. Karena segala perbuatan yang dilakukan tidak lepas dari penguasaan Allah. Mari ikat usaha dengan doa, semoga hasil sesuai dengan harapan. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer