Konsep Buku Nonfiksi
Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber :
Musiin, M. Pd.
Moderator : Lely Suryani
Buku
nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.
Ciri-ciri buku nonfiksi
- Bahasa
yang digunakan formal dan buku
- Isi
berkaitan dengan fakta
- Tulisan
bersifat ilmiah populer
- Isi
diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada
Ada
beberapa ketakutan yang dirasakan ketika menulis buku adalah
- Takut
tidak ada pembaca
- Tajut
salah dalam menympaikan pendapat melalui tulisan
- Merasa
karya orang lain lebih bagus
Menulis
menjadi momok yang menakutkan karena harus menghasilkan dan harus mengeluarkn
ide. Padahal seperti yang disampaikan Prof. Eko dan Bunda Kanjeng, kita bisa
menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang
dikuasai dan dicintai.
Pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam
diri kita yang belum dikeluarkan. Kita semua sebenarnya memiliki buku namun
buku tersebut masih belum lahir.
Di
era digital seperti saat ini, arus informasi begitu deras. Dalam hitungan
detik, jutaan informasi masuk melalui berbagai aplikasi yang bisa menjadi
referensi kita untuk menulis buku. Buku yang kita tulis akan menjadi saksi
sejarah untuk anak cucu, murid, dan generasi yang akan datang yang akan menjadi
pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita.
Menulis
memang bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan
di antara empat keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit. Menulis
tidak semudah berbicara dan bergosip. Justru tantangannya ada karena
menulis sulit. Perjuangan menjadi
penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka
akan lahir cinta menulis.
Namun,
sebelum menulis, kita harus menemukan alasan kuat mengapa kita ingin menjadi
penulis.
“ORANG BOLEH PANDAI SETINGGI LANGIT, TAPI
SELAMA IA TIDAK MENULIS IA AKAN HILANG DI DALAM MASYARAKAT DAN DARI SEJARAH.
MENULIS ADALAH BEKERJA UNTUK KEABADIAAN.” (Pramoedya Ananta Toer)
“JIKA KAU BUKAN ANAK RAJA, JUGA BUKAN ANAK
ULAMA BESAR, MAKA MENULISLAH! (Imam Al Ghazali)
Pola
dalam penulisan buku nonfiksi
1)
Pola hierarki
Buku berdasarkan tahapan mulai dari mudah
ke sulit atau dari sederhana ke rumit.
Contoh: buku pelajaran
2)
Pola prosedural
Buku disusun bedasarkan urutan proses
Contoh : buku panduan
3)
Pola Klaster
Buku disusun secara poin per poin atau
butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau
kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara.
Proses
penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah
Langkah
Pertama Pratulis
- Menentukan tema
- Menentukan ide
- Merencanakan jenis tulisan
- Mengumpulkan bahan tulisan
- Bertukar pikiran
- Menyusun daftar
- Mereset
- Membuat mind mapping
- Menyusun kerangka
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah
parenting, peendidikan, motivasi, dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi
sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contoh
- Pengalaman
pribadi
- Pengalaman
orang lain
- Berita
di media massa
- Status
FB/ Twitter/ Whatsapp/ Instagram
- Imajinasi
- Mengamati
lingkungan
- Perenungan
- Membaca
buku
- Survey
- Wawancara
Referensi
penulisan buku bisa dari sumber berikut ini
1)
Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau
informal;
2)
Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau
informal;
3)
Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini;
4)
Penemuan yang telah didapatkan;
5)
Pemikiran yang telah direnungkan;
Untuk
menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika
ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.
Langkah
kedua, Menulis Draf
- Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
- Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga, Merevisi
Draf
- merevisi
sistematika/ struktur tulisan dan penyajian
- memeriksa
gambaran besar dari naskah
Langkah Keempat,
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
- ejaan
- tata
bahasa
- diksi
- data
dan fakta
- legalitas
dan norma
Hambatan- hambatan dalam
menulis
- waktu
- kreativitas
- teknis
- tujuan
- psikologis
Tetaplah setia dengan
pilihan dan terus berbuat baik. Teruslah menulis, menulis, dan menulis. semoga
tulisan kita menjadi inspirasi orang lain.
Lengkap, Bun..
BalasHapusMantap bu Misda...
BalasHapusSemangat selalu... 🌹🌹🌹