Konsep Buku Nonfiksi

 

Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber               : Musiin, M. Pd.

Moderator                 : Lely Suryani

Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.

Ciri-ciri buku nonfiksi

  • Bahasa yang digunakan formal dan buku
  • Isi berkaitan dengan fakta
  • Tulisan bersifat ilmiah populer
  • Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada

 

Ada beberapa ketakutan yang dirasakan ketika menulis buku adalah

  1. Takut tidak ada pembaca
  2. Tajut salah dalam menympaikan pendapat melalui tulisan
  3. Merasa karya orang lain lebih bagus

 

Menulis menjadi momok yang menakutkan karena harus menghasilkan dan harus mengeluarkn ide. Padahal seperti yang disampaikan Prof. Eko dan Bunda Kanjeng, kita bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai.

Pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Kita semua sebenarnya memiliki buku namun buku tersebut masih belum lahir.

Di era digital seperti saat ini, arus informasi begitu deras. Dalam hitungan detik, jutaan informasi masuk melalui berbagai aplikasi yang bisa menjadi referensi kita untuk menulis buku. Buku yang kita tulis akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid, dan generasi yang akan datang yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita.

Menulis memang bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara dan bergosip. Justru tantangannya ada karena menulis  sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir cinta menulis.

Namun, sebelum menulis, kita harus menemukan alasan kuat mengapa kita ingin menjadi penulis.

“ORANG BOLEH PANDAI SETINGGI LANGIT, TAPI SELAMA IA TIDAK MENULIS IA AKAN HILANG DI DALAM MASYARAKAT DAN DARI SEJARAH. MENULIS ADALAH BEKERJA UNTUK KEABADIAAN.” (Pramoedya Ananta Toer)

“JIKA KAU BUKAN ANAK RAJA, JUGA BUKAN ANAK ULAMA BESAR, MAKA MENULISLAH! (Imam Al Ghazali)

 

Pola dalam penulisan buku nonfiksi

1)    Pola hierarki

Buku berdasarkan tahapan mulai dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit.

Contoh: buku pelajaran

2)   Pola prosedural

Buku disusun bedasarkan urutan proses

Contoh : buku panduan

3)   Pola Klaster

Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara.

 

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah

Langkah Pertama Pratulis

  • Menentukan tema
  • Menentukan ide
  • Merencanakan jenis tulisan
  • Mengumpulkan bahan tulisan
  • Bertukar pikiran
  • Menyusun daftar
  • Mereset
  • Membuat mind mapping
  • Menyusun kerangka

 

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, peendidikan, motivasi, dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contoh

  • Pengalaman pribadi
  • Pengalaman orang lain
  • Berita di media massa
  • Status FB/ Twitter/ Whatsapp/ Instagram
  • Imajinasi
  • Mengamati lingkungan
  • Perenungan
  • Membaca buku
  • Survey
  • Wawancara

 

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini

1)    Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;

2)   Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;

3)   Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini;

4)   Penemuan yang telah didapatkan;

5)   Pemikiran yang telah direnungkan;

 

Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.

Langkah kedua, Menulis Draf

  • Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  • Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 

Langkah ketiga, Merevisi Draf

  • merevisi sistematika/ struktur tulisan dan penyajian
  • memeriksa gambaran besar dari naskah

 

Langkah Keempat, Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

  • ejaan
  • tata bahasa
  • diksi
  • data dan fakta
  • legalitas dan norma

 

Hambatan- hambatan dalam menulis

  • waktu
  • kreativitas
  • teknis
  • tujuan
  • psikologis

 

Tetaplah setia dengan pilihan dan terus berbuat baik. Teruslah menulis, menulis, dan menulis. semoga tulisan kita menjadi inspirasi orang lain.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer